2.1 Masa
Pemerintahan SBY – Boediono
Kondisi perekonomian Indonesia pada
masa pemerintahan SBY mengalami perkembangan yang sangat baik. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia tumbuh pesat di tahun 2010, seiring pemulihan ekonomi dunia
pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga 2009. Terbukti,
perekonomian Indonesia mampu bertahan dari ancaman pengaruh krisis ekonomi dan
finansial yang terjadi di zona Eropa.
Salah satu penyebab utama kesuksesan perekonomian
Indonesia adalah efektifnya kebijakan pemerintah yang berfokus pada disiplin
fiskal yang tinggi dan pengurangan utang Negara. Perkembangan yang terjadi
dalam lima tahun terakhir membawa perubahan yang signifikan terhadap persepsi dunia
mengenai Indonesia. Namun masalah-masalah besar lain masih tetap ada. Pertama,
pertumbuhan makro ekonomi yang pesat belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat
secara menyeluruh. Walaupun Jakarta identik dengan vitalitas ekonominya yang
tinggi dan kota-kota besar lain di Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang
pesat, masih banyak warga Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Pada pemerintahan SBY kebijakan yang
dilakukan adalah mengurangi subsidi Negara Indonesia, atau menaikkan harga Bahan
Bahan Minyak (BBM), kebijakan bantuan langsung tunai kepada rakyat miskin akan
tetapi bantuan tersebut diberhentikan sampai pada tangan rakyat atau masyarakat
yang membutuhkan, kebijakan menyalurkan bantuan dana BOS kepada sarana
pendidikan yang ada di Negara Indonesia. Akan tetapi pada pemerintahan Susilo
Bambang Yudhoyono dalam perekonomian Indonesia terdapat masalah dalam kasus
Bank Century yang sampai saat ini belum terselesaikan bahkan sampai
mengeluarkan biaya 93 miliar untuk menyelesaikan kasus Bank Century ini.
Secara umum, perekonomian Indonesia pada tahun 2010 menunjukkan prestasi yang cukup baik. Sebagai negara yang mampu mencapai pertumbuhan positif selama masa krisis finansial global, Indonesia semakin mendapat kepercayaan di mata dunia Internasional. Hal ini terbukti dari meningkatnya peringkat Indonesia pada Global Competitiveness Index 2010-2011 yang dikeluarkan oleh World Economic Forum. Indonesia berhasil meraih peringkat 44, naik 10 peringkat dibandingkan pada tahun 2009. Peringkat layak investasi Indonesia menurut S&P juga mengalami peningkatan dari BB menjadi BBB. Kenaikan peringkat layak investasi ini menunjukkan semakin dipercayanya pasar modal Indonesia di mata global.
2.2 Saat Terjadi
Krisis Financial Dunia
A. Pengertian
Krisis Ekonomi Global
Krisis
ekonomi global adalah peristiwa di mana seluruh sektor ekonomi pasar dunia
mengalami keruntuhan/degresi dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh dunia.
Krisis ekonomi Global terjadi karena permasalahan ekonomi pasar di seluruh
dunia yang tidak dapat dielakkan karena kebangkrutan maupun adanya situasi
ekonomi yang carut marut. Sektor yang terkena imbasan Krisis ekonomi global
adalah seluruh sektor bidang kehidupan. Namun yang paling tampak gejalanya
adalah sektor bidang ekonomi dari terkecil hingga yang terbesar.
2.3
Dampak Terjadinya Krisis Ekonomi Global Bagi Indonesia
Krisis
ekonomi yang sedang dialami oleh beberapa negara besar di dunia diantaranya AS
secara tidak langsung mempengaruhi perekonomian di Indonesia.
Maka dari itu pemerintah harus waspada dan antisipatif, karena resesi
ekonomi AS kemungkinan semakin parah sehingga bisa berdampak hebat terhadap
kehidupan ekonomi di dalam negeri. Celakanya, kalau negara-negara berkembang
yang terkena krisis ekonomi, lembaga-lembaga keuangan internasional cenderung
lepas tangan. Akibatnya, krisis yang terjadi bisa sangat parah dan potensial
mengimbas ke wilayah lain.
Warung-warung
di pelosok Jakarta kini bertumbangan ke jurang kebangkrutan. Itu sebagai bukti
bahwa rakyat kebanyakan sudah tak berbelanja lagi. Sementara lapisan atas
justru berbelanja keperluan sehari-hari ke pasar-pasar modern milik pengusaha
besar. Ini menyebabkan kefailitan raksasa bagi dunia bisnis.
Saat
ini dampak resesi ekonomi global yang paling dirasakan adalah pada masyarakat
menengah ke atas, terlebih mereka yang bermain saham, valuta asing dan
investasi emas. Harga bahan baku seperti besi, keramik, semen dan sejumlah
aksesori rumah lainnya yang berasal dari industri manufaktur, kata dia, sangat
rentan mengalami kenaikan. Kenaikan bahan baku akibat dampak krisis ekonomi ini
akan semakin menyulitkan sektor properti, setelah sebelumnya juga diterpa
kenaikan harga bahan baku akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
2.4
Beberapa Solusi Mengatasi Krisis Ekonomi Global Oleh Pemerintah Republik
Indonesia
Presiden
menegaskan 10 langkah yang harus ditempuh semua pihak untuk menghadapi krisis
keuangan yang terjadi di Amerika Serikat (AS), sehingga tidak berdampak buruk
terhadap pembangunan nasional.
1. Presiden
mengajak semua pihak dalam menghadapi krisis global harus terus memupuk rasa
optimisme dan saling bekerjasama sehingga bisa tetap menjagar kepercayaan
masyarakat.
2. Pertumbuhan
ekonomi sebesar enam persen harus terus dipertahankan antara lain dengan terus
mencari peluang ekspor dan investasi serta mengembangkan perekonomian domestik.
3. Optimalisasi
APBN 2009 untuk terus memacu pertumbuhan dengan tetap memperhatikan social
safety net` dengan sejumlah hal yang harus diperhatikan yaitu infrastruktur,
alokasi penanganan kemiskinan, ketersediaan listrik serta pangan dan BBM. Untuk
itu perlu dilakukan efisiensi penggunaan anggaran APBN maupun APBD khususnya
untuk peruntukan konsumtif.
4. Ajakan
pada kalangan dunia usaha untuk tetap mendorong sektor riil dapat bergerak.
Bila itu dapat dilakukan maka pajak dan penerimaan negara bisa terjaga dan juga
tenaga kerja dapat terjaga. Sementara Bank Indonesia dan perbankan nasional
harus membangun sistem agar kredit bisa mendorong sektor riil. Di samping itu,
masih menurut Kepala Negara, pemerintah akan menjalankan kewajibannya untuk
memberikan insentif dan kemudahan secara proporsional.
5.Semua
pihak lebih kreatif menangkap peluang di masa krisis antara lain dengan
mengembangkan pasar di negara-negara tetangga di kawasan Asia yang tidak secara
langsung terkena pengaruh krisis keuangan AS.
6. Menggalakkan
kembali penggunaan produk dalam negeri sehingga pasar domestik akan bertambah
kuat.
7. Perlunya
penguatan kerjasama lintas sektor antara pemerintah, Bank Indonesia, dunia
perbankan serta sektor swasta.
8. Semua
kalangan diharapkan untuk menghindari sikap ego-sentris dan memandang remeh
masalah yang dihadapi.
9. Mengingat
tahun 2009 merupakan tahun politik dan tahun pemilu, kaitannya dengan upaya
menghadapi krisis keuangan AS adalah memiliki pandangan politik yang non
partisan, serta mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan golongan
maupun pribadi termasuk dalam kebijakan-kebijakan politik.
10. Presiden meminta semua pihak melakukan komunikasi yang tepat dan
baik pada masyarakat. Tak hanya pemerintah dan kalangan pengusaha, serta
perbankan, Kepala Negara juga memandang peran pers dalam hal ini sangat penting
karena memiliki akses informasi pada masyarakat.
2.5
Perekonomian Pada Tahun 2011
Dengan berbagai pencapaian dan permasalahan yang dihadapi
perekonomian Indonesia, tentunya kita masih tetap harus optimis dalam
menyongsong tahun 2011. Untuk menatap 2011 dengan optimismis, setidaknya ada
dua perkerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah, yaitu :
A. Perbaikan Infrastruktur
Perbaikan infrastruktur menjadi kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia
kedepan. Kondisi infrastruktur Indonesia saat ini masih sangat menyedihkan. Salah satu solusi untuk
menyelesaikan permasalahan infrastruktur Indonesia adalah dengan menggunakan
skema PPP (public private partnership) dalam pembiayaan infrastruktur.
Mekanisme PPP atau di Indonesia disebut KPS (kerjasama pemerintah swasta)
adalah mekanisme kerjasama jangka panjang antara pemerintah dan swasta dalam
menjalankan proyek infrstruktur. Menurut Yong (2010) mekanisme PPP membantu
pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur. Selama ini pemerintah
mengalami budget constrain ketika ingin mengembangkan infrastruktur. Melalui
mekanisme PPP, pemerintah akan mendapat bantuan pendanaan dan pembagian resiko
bersama pihak swasta. Di Indonesia, PPP sudah mulai banyak digunakan.
Setidaknya sudah ada 70 proyek infrastruktur yang sudah beroperasi yang memakai
mekanisme PPP. Dengan semakin banyaknya proyek dengan mekanisme PPP, diharapkan
akselerasi pertumbuhan infrastruktur Indonesia akan semakin cepat.
B. Kualitas pertumbuhan
ekonomi
Kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih rendah.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang cukup tinggi, akan tetapi efek
masyarakatnya terlalu rendah. Setap satu persen pertumbuhan ekonomi Indonesia
hanya menyerap 250 ribu tenaga kerja baru. Hal ini yang menyebabkan masih
tingginya tingkat pengangguran. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih
bergantung pada sektor non-tradable, yang notabane nya penyerapan tenaga
kerjanya kecil. Pada kwartal IV 2010, pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi
mencapai 13,6%.
Menjadi suatu pekerjaan rumah untuk pemerintah untuk
memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satunya caranya
adalah dengan memperkuat kembali industri nasional, terutama di sektor manufaktur dan agroindustri.
Reindustrialisasi ini bisa dilakukan dengan menyokong pertumbuhan industri
nasional melalui perbaikan infrastruktur, perbaikan birokrasi, dan pemberian
bantuan modal bagi industri yang membutuhkan.
Bila menghadapi awal tahun 2011 yang lalu
tercatat sembilan tantangan dan resiko domestik yang perlu diantisipasi, yaitu :
1. Tantangan atas kemungkinan terjadinya gelembung nilai aset (asset
bubble) dan inflasi karena kurangnya daya serap ekonomi nasional terhadap
masuknya modal asing, termasuk yang jangka pendek.
2. Risiko terhentinya arus modal masuk.
3. Terjadinya penarikan kembali modal masuk dalam jumlah besar.
4. Subsidi energi dan alokasi yang tidak efisien.
5. Risiko inflasi oleh komponen makanan, pendidikan dan ekspektasi.
6. Tantangan infrastruktur dan transportasi yang kurang memadai.
7. Peningkatan daya saing dan kualitas tenaga terdidik, daya serap atau belanja
pemerintah, risiko terkait politik dah hokum.
8. Terkait perubahan iklim, bencana alam.
9. Krisis keuangan.
2.6 Perekonomian Pada Tahun 2012
Untuk menghadapi tahun 2012 ini Presiden instruksikan
jajaran pemerintah untuk menjaga sektor riil di tengah situasi krisis global
dan melemahnya volume ekspor Indonesia ke luar negeri. Sektor riil dikatakan
dapat menjadi penopang utama perekonomian Indonesia. Sektor riil yang bagus
mencegah dampak pemutusan hubungan kerja. Belanja modal dan belanja barang pada
tahun anggaran 2011 harus lebih dioptimalkan, belanja pemerintah dapat turut
membuat perekonomian di Indonesia berjalan. Saat ini, realisasi belanja pemerintah
hingga 30 November ini mencapai 71 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun
2012 diperkirakan akan melaju pada kisaran 6,3 persen – 6,7 persen dan inflasi
diperkirakan dapat berada di kisaran
sasaran 4,5% ± 1%. Prospek perekonomian Indonesia di tahun 2012
diperkirakan masih kuat, namun masih yada resiko yang berasal dari pelemahan
ekonomi global masih tinggi. Di tahun 2012 diyakini dapat kembali berada di
tengah diperkisaran. Dalam jangka
menengah, dengan perekonomian dunia yang diperkirakan akan membaik dan
kebijakan structural yang terus dilakukan khususnya dibidang investasi dan
infrastruktur, pertumbuhan ekonomi Indonesia mempunyai prospek untuk tumbuh
lebih tinggi dan berkesinambungan dengan stabilitas makroekonomi yang terjaga.
Perekonomian nasional diperkirakan akan tumbuh mencapai 6,6% -
7,4% dan inflasi yang semakin menurun dan menuju 4,0 ± 1 % pada tahun 2016.
Pendidikan merupakan hal mendasar. Pendidikanlah yang
menentukan kualitas sumber daya manusia. Kebijakan dalam bidang pendidikan
diterapkan oleh kepemimpinan SBY, diantaranya adalah
1. Meningkatkan anggaran pendidikan menjadi 20% dari
keseluruhan APBN.
2. Meneruskan dan mengefektifkan program rehabilitasi
gedung sekolah yang sudah dimulai pada periode 2004-2009, sehingga terbangun
fasilitas pendidikan yang memadai dan bermutu dengan memperbaiki dan menambah
prasarana fisik sekolah, serta penggunaan teknologi informatika dalam proses
pengajaran yang akan menunjang proses belajar dan mengajar agar lebih efektif
dan berkualitas.
3. Pemanfaatan alokasi anggaran minimal 20 persen dari
APBN untuk memastikan pemantapan pendidikan gratis dan terjangkau untuk
pendidikan dasar 9 tahun dan dilanjutkan secara bertahap pada tingkatan
pendidikan lanjutan di tingkat SMA.
4. Perbaikan secara fundamental kualitas kurikulum dan
penyediaan buku-buku yang berkualitas agar makin mencerdaskan siswa dan
membentuk karakter siswa yang beriman, berilmu, kreatif, inovatif, jujur,
dedikatif, bertanggung jawab, dan suka bekerja keras.
5. Meneruskan perbaikan kualitas guru, dosen serta
peneliti agar menjadi pilar pendidikan yang mencerdaskan bangsa, mampu
menciptakan lingkungan yang inovatif, serta mampu menularkan kualitas
intelektual yang tinggi, bermutu, dan terus berkembang kepada anak didiknya.
Selain program sertifikasi guru untuk menjaga mutu.
6. Akan ditingkatkan program pendidikan dan pelatihan
bagi para guru termasuk program pendidikan bergelar bagi para guru agar sesuai
dengan bidang pelajaran yang diajarkan dan semakin bermutu dalam memberikan
pengajaran pada siswa.
7. Memperbaiki remunerasi guru.
8. Melanjutkan upaya perbaikan penghasilan kepada
guru, dosen, dan para peneliti.
9. Memperluas penerapan dari kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) untuk mendukung kinerja penyelenggaraan
pembangunan di bidang pendidikan.
10. Mendorong partisipasi masyarakat (terutama orang
tua murid) dalam menciptakan kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan yang
bermutu dan sesuai dengan aspirasi dan tantangan jaman saat ini dan kedepan.
11. Mengurangi kesenjangan dalam akses pendidikan dan
kualitas pendidikan, baik pada keluarga berpenghasilan rendah maupun daerah
yang tertinggal.
12. Pemberiaan program beasiswa serta pelaksanaan dan
perluasan Program Keluarga Harapan (PKH), serta memberikan bantuan tunai kepada
rumah tangga miskin dengan syarat mereka mengirimkan anaknya ke bangku sekolah.
2.7
Perekonomian Pada Tahun 2013
Perekonomian Indonesia
pada tahun 2013 diperkirakan tumbuh lebih tinggi, namun sejumlah resiko dan
tantangan perlu diantisipasi. Sejalan dengan membaiknya perekonomian dunia,
perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,3-6,8 % dengan
inflasi tetap terjaga sesuai dengan sasaran Bank Indonesia tersebar 4 1%. Permintaan domestic diperkirakan tetep
menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi, namun sejumlah tantangan dan resiko perlu
diantisipasi untuk menjaga stabilitas ekonomi makro dan system keuangan. Yaitu
:
1 .konsumsi BBM yang terus meningkat di
tengah menurunnya produksi produksi Migas dan beban subsidi sehingga semakin
menambah tekanan terhadap kesimbungan fiscal dan deficit transaksi yang
berjalan.
2. struktur perekonomian dengan
ketergantungan impor yang tinggi khususnya untuk barang modal dan bahan baku,
dalam jangka pendek dapat menimbulkan kerentanan terhadap keseimbangan
eksternal ketika kegiatan investasi terus mengalami peningkatan.
1. Pemberlakuan
potongan/pengurangan pajak bagi industri padat karya yang mampu mengekspor
minimal 30% produksinya
2. Ekspor bijih
mineral, yang sebelumnya dilarang sama sekali, sekarang dibolehkan asalkan pihak
perusahaan memenuhi syarat-syarat tertentu.
3. Meningkatkan porsi
penggunaan campuran biodiesel dalam solar, sehingga diharapkan akan menekan
impor bahan bakar minyak jenis solar, dan
4. Menaikkan pajak
untuk impor barang mewah, dari tadinya 75% menjadi maksimal 150%.
Pada tahun 2013 adalah
tahun penuh dengan perubahan dan tatangan bagi perekonomian Indonesia. Di
tengah masalah structural yang belum terselesaikan, perubahan kondisi ekonomi
global di tahun 2013 memunculkan ancaman terhadap stabilitas makro ekonomi dan
kesinambungan pertumbuhan ekonomi. Respons bauran kebijkan yang ditempuh bank
Indonesia dan pemerintahan ini mampu mendorong ekonomi bergerak ketingkat yang
lebih seimbang dan mengembalikan stabilitas makro ekonomi. Perekonomian Indonesia diperkirakan lebih
baik, meskipun berbagai risiko perlu terus diantisipasi. Di tahun 2014 kebijakan
bank Indonesia akan tetap focus pada upaya menjaga stabilitas makro ekonomi.
Upaya- upaya ini tetap harus didukung oleh percepatan reformasi structural
dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
2.8 Perekonomian
Pada Tahun 2014
Pada tahun 2014 yang baru berlalu ternyata kembali
menjadi tahun yang penuh tantangan bagi
perekonomian Indonesia. Kondisi ekonomi
global tidak secerah prakiraan
semula. Pemulihan memang harus berlangsung di berbagai ekonomi utama
dunia, namun dengan kecepatan yang tidak sesuai dengan harapan dan tidak
merata.
Problemnya adalah,
terkait ‘akar permasalahan’ tadi, Pemerintah tentunya tidak bisa mengendalikan
harga komoditas di pasar internasional, dan Pemerintah juga tidak bisa begitu
saja menghentikan impor mesin-mesin industri, karena itu akan mematikan
industri itu sendiri (sehingga dalam hal ini kita juga tidak bisa menyalahkan
Pemerintah pada tahun 2013 lalu hanya karena kebijakannya tidak ‘menyentuh akar
permasalahan’, karena mungkin memang hanya itu yang bisa dilakukan).
Diluar
masalah defisit neraca perdagangan, ingat pula bahwa pertumbuhan ekonomi tidak
semata didorong oleh meningkatnya ekspor dan menurunnya impor, melainkan juga
didorong oleh meningkatnya :
A.
Belanja pemerintah
B.
Konsumsi
C.
Investasi
2.9 Perekonomian Indonesia Membaik atau Memburuk
Walaupun dunia terus
mengalami krisis, apalagi negara-negara panik menghadapi krisis ekonomi yang
menimpa negara mereka. Indonesia di perkirarakan tidak kena imbas krisis
ekonomi dari negara-negara eropa tetapi harus tetap waspada. Ada sejumlah
tantangan dan risiko di tingkat domestik dan global yang tetap perlu
diantisipasi. Optimisme terjadi tapi ada tantangan-tantangan baik domestik
maupun global.
Ada lima tantangan dan risiko global yang
dicatat KEN (Komite Ekonomi Nasional), yaitu :
1.Pemulihan ekonomi negara maju yang masih akan lama karena persoalan
struktural serta persoalan geopolitik dan geoekonomi G-20
2. Penyelesaian persoalan ketidakseimbangan ekonomi dunia, perang kurs
dan potensi perang Korea.
3. Kebijakan banjir likuiditas Amerika Serikat Quantitative Easing yang
diambil dalam rangka menyelamatkan diri sendiri.
4. Dilema perang kurs.
Inilah yang perlu dicermati :Kenerja
Pemerintah Belum Maksimal
Jadi, meskipun banyak yang
berkata perekonomian indonesia mulai merangkak naik, tapi sebenarnya itu belum
terbukti nyatanya pengangguran di Indonesia belum terselesaikan dengan baik.
Masih banyak pengangguran dimana-mana. Lalu hasil alam yang seharusnya di olah
oleh Indonesia belum menghasilkan saham yang dapat menutupi ungkapan bahwa
perekonomian Indonesia mulai naik. Pemerintah harusnya memikirkan pada rakyat
yang pengangguran jangan hanya memikirkan uang gaji yang diperolehnya. Banyak
solusi yang dibicarakan oleh petinggi petinggi di Indonesia maupun orang-orang
yang berkecimpung dalam bidang ekonomi, tapi solusi tersebut tidak di gubris
oleh pemerintah, solusi tersebut hanyalah seperti angin yang berlalu, sebentar
membuat gembira tapi selanjutnya tak menggembirakan lagi.
2.10 Keberhasilan SBY selama memerintah pada bidang
Ekonomi
Saat membuka Rapat Kerja tentang
Pelaksanaan Program Pembangunan 2011 di Jakarta Convention Center, Senin
(10/1/2011), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan mantap memaparkan
10 capaian (keberhasilan pemerintah pada tahun 2010 tersebut.
1. Ekonomi terus tumbuh dan berkembang dengan
fundamental yang semakin kuat pada 2010. Hal ini, antara lain, tercermin dengan
indeks harga saham gabungan Indonesia yang terus membaik, daya saing Indonesia
di tingkat dunia yang tinggi, nilai ekspor, investasi, dan cadangan devisa yang
terus membaik.
2. Sejumlah indikator kesejahteraan rakyat mengalami
kemajuan penting. Dunia memberikan penilaian pada Top Ten Movers, istilahnya
prestasi Indonesia dan 9 negara yang lain di bidang pendidikan, kesehatan, dan
peningkatan penghasilan penduduk kita.
3. Stabilitas politik terjaga dan kehidupan demokrasi
makin berkembang. Check and balances antara pemerintah pusat, DPR dan DPRD,
berjalan dengan baik. Pelaksanaan pemilu juga prinsipnya berjalan dengan lancar.
4. Pemberantasan korupsi dan penegakan hukum, mencatat
sejumlah prestasi. Begitu pula dengan pemberantasan terorisme dan narkoba.
5. Terjaga baiknya keamanan dalam negeri walaupun
masih terdapat konflik masyarakat dalam skala kecil.
6. Proses perbaikan iklim investasi dan pelayanan
publik di banyak daerah. Hambatan birokrasi dan iklim investasi serta pelayanan
publik di banyak daerah mengalami kemajuan.
7. Angka kemiskinan dan pengangguran terus ditekan
meskipun tetap rawan dengan gejolak perekonomian Indonesia. Presiden meminta
pemerintah tetap cekatan dan memiliki rencana darurat. “Meskipun, dengarkan
kata-kata saya, meskipun bisa kita turunkan kemiskinan dan pengangguran, tetapi
tetap rawan terhadap gejolak perekonomian dunia. Jangan terlambat kita
mengantisipasinya, jangan kita tidak punya rencana kontigensi, dan jangan pula
kita tidak cekatan memecahkan masalah bilamana dampak dari krisis global itu
terjadi,” kata Presiden.
8. Beberapa indikator ekonomi penting Indonesia
mencatat rekor baru dalam sejarah, seperti income perkapita sekarang sudah
tembus 3 ribu dolar AS, lima tahun lalu masih 1.186 dolar AS. Cadangan devisa
dulu 36 miliar dolar AS, sekarang 96 miliar hampir 100 miliar dolar AS.
Kenaikan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) yang tertinggi di dunia, naik 46
perssen. Pendapatan domestik bruto kita meningkat dan Indonesia kini peringkat
16 ekonomi di dunia.
9. Makin baiknya upaya pengembangan koperasi usaha
kecil dan menengah, termasuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)Sedangkan
Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja Bappenas Rahma Iryanti
di Jakarta, Kamis (7/01/2011) mengungkapkan angka pengangguran 2010 diprediksi
turun menjadi 7,6 persen dari kisaran 7,87 persen tahun lalu. Penurunan
tersebut seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian.
2.11 Penyebab Keberhasilan Presiden SBY
Berikut ini gambaran perekonomian pada
beberapa sektor saat pemerintahan Jokowi – JK
Tahun
2014 diwarnai oleh pertumbuhan ekonomi global yang tidak stabil, yang tidak
saja dialami oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris dan
Jepang; tetapi juga dialami oleh negara-negara berkembang seperti Brazil, serta
beberapa negara anggota ASEAN seperti Indonesia. Namun di lain pihak, terdapat
sejumlah negara yang pertumbuhan ekonominya meningkat, seperti Thailand dan
Vietnam. Kondisi perekonomian global tersebut ini merupakan dampak dari
berbagai perkembangan yang terjadi baik di kawasan regional maupun global
seperti krisis yang tengah berlangsung antara Rusia – Ukraina yang kembali
melemahkan perekonomian di kawasan Euro setelah sebelumnya berhasil bangkit
pasca krisis ekonomi yang melanda pada tahun 2013. Pelemahan pertumbuhan
ekonomi di kawasan Euro ini terutama terjadi pada negaracore di
kawasan tersebut, yaitu Jerman dan Italia. Hal yang sama terjadi di Jepang,
dimana kebijakan pemerintah untuk menaikkan pajak penjualan telah mengakibatkan
turunnya investasi serta menurunkan daya beli masyarakatnya. Selain itu, adanya
peningkatan jumlah pasokan minyak akibat meningkatnya supply minyak negara non OPEC, khususnya
Amerika Serikat, ditengah melemahnya permintaan akibat perlambatan ekonomi
negara emerging market, terutama Tiongkok berdampak pada
turunnya harga minyak dunia.
Indonesia
dengan kepemimpinan yang baru di bawah Presiden Joko Widodo, tentu saja
diharapkan dapat membawa perubahan khususnya pertumbuhan ekonomi yang lebih
baik yang tidak hanya dirasakan oleh kelompok/golongan tertentu tetapi juga
dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Presiden Jokowi
secara tegas menyatakan akan merealisasikan ideologi Trisakti yaitu untuk
menjadikan Indonesia negara yang berdaulat dalam politik; berdikari dalam
ekonomi; serta berkepribadian dalam kebudayaan. Guna mencapai suatu perekonomian
yang berbasis kerakyatan tersebut, tentu diperlukan suatu terobosan dalam hal
diplomasi ekonomi Indonesia dengan mitranya baik secara bilateral, regional
maupun multilateral. Hal ini sejalan dengan 9 (sembilan) agenda prioritas
(NAWACITA) pemerintah periode 2015 – 2019 yang salah satunya adalah untuk
mewujudkan suatu negara yang berdikari dalam ekonomi dengan cara menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik sesuai dengan percerminan dari
ideologi Trisakti. Presiden Joko Widodo menargetkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada tahun 2015 sebesar 5.6% hingga 5.8%. Secara keseluruhan, ekspor
nonmigas Indonesia lebih unggul dibandingkan sektor migas. Sepanjang
Januari-November 2014, ekspor nonmigas tercatat mencapai 82.69 % sedangkan
ekspor migas hanya sebesar 17.31%. Kontribusi terbesar ekspor nonmigas berasal
dari industri pengolahan yang menyumbang sebesar 66.51%.
Di
bidang perdagangan, diplomasi ekonomi Indonesia akan difokuskan pada upaya
untuk membidik pasar non tradisional bagi produk-produk ekspor dari Indonesia.
Selama ini ekspor dari Indonesia cenderung terfokus pada pasar-pasar
tradisional seperti Jepang, Amerika, Singapura, Taiwan, Korea serta
negara-negara di kawasan di Eropa Barat seperti Jerman, Belanda, Inggris,
Perancis, serta Italia. Dengan tidak hanya berorientasi pada pasar tradisional,
pasar-pasar non tradisional seperti negara non Uni Eropa; Skandianavia, Turki,
Kanada, Meksiko, Swedia, Panama, Portugal, serta Irlandia berpotensi bagi
peningkatan nilai perdagangan dan investasi bagi Indonesia. Negara-negara
di kawasan Amerika Latin serta Eropa Timur dan Tengah juga merupakan pasar
alternatif bagi produk ekspor dari Indonesia. Peningkatan nilai perdagangan dan
investasi dengan pasar non tradisional dan pasar alternatif hendaknya
dijalankan dengan tetap mempertahankan hubungan yang telah terjalin dengan baik
dengan pasar tradisional. Dengan berubahnya paradigma pangsa pasar bagi
pemasaran produk ekspor Indonesia dari pasar tradisional ke pasar non
tradisional serta pasar alternatif, nilai perdagangan serta investasi Indonesia
diharapkan akan mengalami peningkatan.
Di
bidang investasi, dalam pidato Presiden Jokowi pada KTT APEC pada bulan
November 2014, dengan jelas disampaikan bahwa Indonesia membuka peluang
masuknya investasi dalam jumlah yang besar, khususnya bagi pembangunan
infrastruktur dan konektivitas dalam lima tahun ke depan. Presiden Jokowi
menyampaikan bahwa Indonesia akan terbuka bagi masuknya investasi dalam proyek
pembangunan 24 seaport dan deep seaport; railway track dan railway network yang menghubungan pulau-pulau terbesar di
Indonesia; power plant untuk manufaktur dan daerah-daerah industri serta
pembuatan transportasi umum di sejumlah kota besar di Indonesia; serta
pembangunan sea toll dalam
kerangka diplomasi maritim.
Pemerintahan
Jokowi berharap, situasi ini bisa lebih membaik lagi tahun 2015, setelah
beberapa langkah dilakukan untuk membangkitkan kembali perekonomian. Para
pengamat juga memuji beberapa langkah pemerintah, seperti pemotongan subsidi
bahan bakar. Tapi Indonesia masih harus melakukan reformasi mendasar. Dan ada
satu masalah besar. Praktek korupsi yang sudah meluas ke hampir seluruh
institusi negara.
Jokowi sudah melaksanakan
beberapa langkah sensitif yang sangat penting. Ia memotong subsidi BBM lebih
dari 30 persen dan berharap bisa menghemat anggaran negara sampai Rp 100
triliun untuk tahun depan.
Jokowi juga mengangkat
beberapa pejabat penting yang akan membantunya membenahi perekonomian, seperti
Amien Sunaryadi dan Faisal Basri yang akan mengawasi pengelolaan minyak dan
gas. Kedua orang itu dikenal luas sebagai pengamat dan aktivis anti-korupsi.
Keputusan-keputusan penting
itu menjadi perhatian para investor yang sejak lama mengamati perkembangan
politik di Indonesia. Mereka bersikap menunggu, ketika negara ekonomi terbesar
di ASEAN ini sedang menghadapi perkembangan terparah sejak lima tahun terakhir.
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan penulisan ini dapat disimpulkan bahwa perokonomian yang baik
adalah harapan bangsa. Namun sampai saat
ini kesejahteraan yang diimpikan bangsa Indonesia belum terwujud. Agar
perekonomian Indonesia menjadi lebih baik pemerintah harus ikut serta dalam mendorong percepatan proses
pemulihan ekonomi. Pemerintah harus lebih kreatif dalam menghadapai masalah
perekonomian untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik lagi sehingga
bisa menekan pengangguran dan kemiskinan di negeri ini. Pemerintah harus
konsisten kepada semua kebijakan fiskal maupun moneter. Tidak hanya pemerintah,
masyarakat Indonesia juga harus lebih selektif dalam memenuhi kebutuhan dan
bersikap kooperatif bersama pemerintah.
Indonesia masih memerlukan banyak
perbaikan. Perkembangan yang terjadi dalam lima tahun terakhir membawa
perubahan yang signifikan terhadap persepsi dunia mengenai Indonesia. Namun
masalah-masalah besar lain masih tetap ada. Namun apa
yang telah dicapai selama ini merupakan hasil dari visi dan perencanaan
pemerintah SBY dan Jokowi. Kebijakan apapun
yang mereka tetapkan pasti tujuan mereka ingin membawa Indonesia menjadi Negara
lebih baik lagi. Dan kita sebagai generasi muda dengan segala aspek
positif bisa turut mengembangkan perekonomian Indonesia menjadi lebih baik lagi
dan maju.
DAFTAR
PUSTAKA